Hal pertama yang harus disiapkan yaitu Laporan Keuangan Perusahaan, Anda dapat membaca cara mencari laporan keuangan perusahaan di artikel ini Cara Mudah Membaca dan Memahami Laporan Keuangan Perusahaan.
Total Laba Perusahaan
Hal pertama dan yang paling penting yaitu melihat Total Laba (Rugi) yang dapat Diastribusikan kepada Pemilik Entitias Induk. Pastikan bahwa perusahaan profitable, dan lihat histori minimal 5 tahun terakhir.
Penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Tahunan
Penulis biasanya melihat Bukti Iklan dari perusahaan perbankan, pada Penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Tahunan perbankan harusnya menyajikan data lebih ringkas.
Cara mencari Penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Tahunan:
- Kunjungi idx.co.id
- Menu Berita lalu Pengumuman
- Ketik Laporan Keuangan Emiten (contoh Laporan Keuangan BTPS)
- Cari “Penyampaian Bukti Iklan Informasi Laporan Keuangan Tahunan”
Lihat bagian Perhitungan Rasio Keuangan.
CAR atau KPMM
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) pada laporan keuangan perbankan merupakan jumlah modal minimum yang harus dipenuhi oleh bank sesuai dengan regulasi dari Bank Indonesia. KPMM termasuk dalam kategori kewajiban jangka panjang dan merupakan salah satu indikator penting dalam menilai tingkat keamanan dan kesehatan keuangan sebuah bank.
Minimal 8%, Jika kurang dari 8%, bank harus menyuntikkan modal atau mengurangi utang / liabilitas.
Perbandingan Aset Bermasalah dengan Total Aset
Mari kita lihat laporan keuangan perbankan, pada bagian aset. Laporan keuangan perbankan pasti memiliki Aset terbesar yaitu di bagian Kredit yang Diberikan. Kredit yang diberikan tersebut memiliki 5 kualitas. Kualitas kredit berdasarkan tingkat kelancaran penagihan :
- Lancar (dibayar tepat waktu),
- Dalam perhatian khusus (90 hari),
- Kurang lancar (120 hari),
- Diragukan (180 hari),
- Macet (>180 hari).
Aset Bermasalah dimulai dari Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet. Semakin kecila angkanya, semakin Bagus. Idealnya kurang dari 2%.
Perbandingan Aset Produktif Bermasalah dengan Total Aset Produktif
Aset produktif yaitu aset yang menghasilkan pendapatan bunga untuk Bank, contohnya Giro pada Bank Indonesia, Kredit Yang Diberikan.
Aset Kas termasuk Aset Non-Produktif sebelum disalurkan menjadi kredit.
Semakin rendah semakin bagus, Idealnya kurang dari 2%.
CKPN
Dana yang harus dicadangkan bank jika terdapat aset piutang kredit dll yang berisiko tinggi untuk macet/hangus, sehingga nilai total aset bank di masa yang akan datang juga berisiko turun dibanding nilainya pada saat ini. CKPN mengurangi laba operasional/laba bersih bank, tapi bisa dicatat menjadi laba di masa yang akan datang jika piutang kredit tadi ternyata bisa ditagih kembali.
Lihat pada Laporan Laba Rugi – Penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan dan non keuangan (bagian operasional lainnya).
Kredit masa lalu yang macet bisa dilihat di : Penerimaan kembali kredit yang telah dihapus buku.
Idealnya 1%.
Non performing loan (NPL gross dan NPL net)
Istilah yang digunakan dalam laporan keuangan perbankan untuk menggambarkan pinjaman yang tidak menghasilkan pendapatan atau bunga yang diharapkan.
NPL Gross : menghitung kredit kurang lancar hingga macet.
NPL Net: Hanya kredit macet.
Dihitung hanya dari Kredit yang Diberikan. Idealnya kurang dari 2% (NPL Gross), dan kurang dari 1% (NPL Net).
Return on Asset (ROA)
Return on Asset (ROA) adalah sebuah rasio keuangan yang mengukur seberapa efektif suatu bank dalam menghasilkan keuntungan dari aset yang dimilikinya. ROA dihitung dengan membagi laba bersih bank dengan total aset yang dimiliki oleh bank. Idealnya 1,5% atau lebih.
Return on Equity (ROE)
Return on Equity (ROE) adalah sebuah rasio keuangan yang mengukur seberapa efektif suatu bank dalam menghasilkan laba bersih dari dana yang ditanamkan oleh pemegang sahamnya. ROE dihitung dengan membagi laba bersih bank dengan ekuitas atau modal yang dimiliki oleh pemegang saham. Idealnya 15% atau lebih.
NIM (Net Interest Margin)
adalah sebuah rasio yang digunakan dalam laporan keuangan perbankan yang mengukur selisih antara pendapatan bunga yang diperoleh dari kegiatan usaha bank dengan biaya bunga yang dikeluarkan oleh bank dalam menghimpun dana dari nasabah atau pihak lain.
BOPO
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) adalah sebuah rasio keuangan yang mengukur seberapa besar biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank dibandingkan dengan pendapatan operasional yang dihasilkan oleh bank. BOPO dihitung dengan membagi total biaya operasional dengan total pendapatan operasional, dan kemudian dikalikan dengan 100% untuk mendapatkan persentase. Idealnya 80%, semakin kecil semakin bagus, berarti semakin efisien.
Loan to Deposit Ratio (LDR)
Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah sebuah rasio keuangan yang mengukur seberapa besar pinjaman yang diberikan oleh bank dibandingkan dengan jumlah dana yang diterima dari nasabah atau pihak lain. LDR dihitung dengan membagi jumlah pinjaman yang diberikan oleh bank dengan jumlah dana yang diterima dari nasabah atau pihak lain. Idealnya 90% sampai 99%.
Cara Cepat Analisa Saham Perbankan