Sektor pariwisata menjadi sektor yang paling berdampak ketika Pandemi 2020, termasuk PT Bayu Buana Tbk kode saham BAYU. Peraturan yang membatasi orang – orang untuk bepergian apa lagi liburan, membuat bisnis pariwisata sangat dirugikan.
Tahun 2022 kita tahu orang – orang sudah mulai liburan kembali, beberapa peraturan masih berlaku akan tetapi tidak menyurutkan orang untuk liburan. Penulis sendiri yang berada di Bali dan mempunyai bisnis di bidang pariwisata juga mengalami peningkatan pendapatan pada tahun 2022. Pendapatan yang bahkan melebihi dari ATH tahun sebelum Pandemi.
Kita akan lihat laporan keuangan BAYU, apakah prospek saham sektor pariwisata khususnya BAYU masih bagus untuk kita koleksi.
Sejarah PT Bayu Buana Tbk (BAYU)
P.T. Bayu Buana Tbk adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata dan perjalanan yang berbasis di Indonesia. Bayu Buana didirikan pada tahun 1972 oleh Kusnadi Sukiman dengan nama “Bayu Buana”. Perusahaan ini awalnya didirikan sebagai sebuah biro perjalanan kecil di Jakarta, Indonesia. Dengan dedikasi dan pertumbuhan yang konsisten, perusahaan ini berkembang menjadi salah satu agen perjalanan terkemuka di Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, Bayu Buana mengembangkan layanan-layanan perjalanannya dan memperluas jangkauan bisnisnya. Mereka menawarkan berbagai paket perjalanan wisata, baik dalam dan luar negeri, serta layanan perjalanan khusus seperti perjalanan bisnis, perjalanan kelompok, dan lainnya. Perusahaan ini juga terlibat dalam industri katering pesawat dan layanan perhotelan.
Sebagai informasi, lingkup pelayanan bayu buana meliputi dalam negeri maupun luar negeri. Bayu Buana memiliki 12 cabang di Jakarta dan 7 cabang di luar Jakarta, dengan 3 mitra usaha dan ratusan agen lokal di luar cabang-cabang yang dimiliki.
Pergerakan Harga Saham BAYU
Kita bisa lihat screenshot pergerakan harga saham BAYU yang saya ambil di Google, saham BAYU memiliki pergerakan harga yang bagus, yang selalu menembus resistance harga sebelumnya.
Sudah naik 1.594% dari sejak melakukan IPO pada tanggal 30 Oktober 1989.
Revenue PT Bayu Buana Tbk (BAYU)
Pendapatan dari BAYU mengalami peningkatan, akan tetapi pada tahun 2020 dan 2021 BAYU mengalami penurunan pendapatan yang masih masing 551M dan 491M, dengan Net Profit 2020 dan 2021 yaitu 1,5M dan 514Juta. Hal tersebut tidak lain disebabkan karena pembatasan bepergian saat pandemi.
Pada tahun 2022 BAYU membukukan kenaikan pendapatan yang menjadi 1,7T dengan net profit 42,9M.
Seasonality Saham Pariwisata
Kita bisa lihat dari laporan keuangan BAYU, sektor pariwisata khususnya BAYU mempunyai Seasonality kalau kita amati dari pendapatan per quartal. Pendapatan akan meningkat dari Q1 sampai Q4, dan Q1 dan Q2 memiliki bobot sekitar 40% dari total pendapatan tahunan BAYU. Kita lihat gambar di bawah Revenue BAYU tahun 2019.
Kita bisa lihat laporan keuangan 5 tahun terakhir sebelum pandemi, Revenue BAYU selalu mengalami peningkatan dari Q1 sampai Q4.
Revenue Q1 dan Q2 2023
Saat tulisan ini dibuat, BAYU baru mengeluarkan LK Q2 2023. BAYU membukukan pendapatan Q1 dan Q2 2023 masing – masing 590,6M dan 587,7M. Jika ditotal maka pendapatan Q1 dan Q2 2023 melebihi tahun Q1 dan Q2 2019.
Penulis masih optimis Q3 dan Q4 2023 pendapatan BAYU akan mengalami peningkatan seperti yang kita bahasa sebelumnya, yaitu Q1 dan Q2 memiliki bobot 40% dari Pendapatan Tahunan BAYU.
Selama tidak terjadi situasi yang luar biasa seperti pandemi kemarin, penulis optimis BAYU akan mengalami peningkatan pendapatan pada Q3 dan Q4 2023.
Prospek Saham PT Bayu Buana Tbk (BAYU)