Kita ketahui sebentar lagi Indonesia akan menyelengarakan Pemilu sekaligus Pilpres pada tahun 2024, tepatnya pada tanggal 14 Februari 2024. Salah satu yang sering kali kita pikirkan, adakah saham yang akan memiliki prospek yang bagus saat pemilu ? Kita akan melihat 3 Pemilu terkahir yaitu 2009, 2014, dan 2019.
Kenaikan IHSG 2009, 2014, dan 2019
Penulis melihat histori dari kenaikan IHSG pada tahun 2009, 2014, dan 2019 masing – masing 85,5%, 21,15%, dan 1,7%.
Pergerakan IHSG pada tahun 2009, dan 2014 mengalami kenaikan lebih besar di bandingkan 2019. Penulis sendiri mengalami 2019 merupakan tahun polih yang sangat panah terutama sejak Pilkada DKI Jakarta. Sejak politik jakarta yang panas tersebut, investor menjadi khawatir dan ada beberapa skandal seperti Jiwasraya pada tahun 2019. Sehingga menyebabkan IHSG cenderung sideways, dibandingkan dengan tahun politik 2009, dan 2014.
Apa Emiten yang memiliki prospek bagus menjelang Pemilu ?
Pertama Kalau berbicara tentang pemilu, sangat erat hubungannya dengan media. Karena media merupakan salah satu sarana komunikasi bagi para kandidat partai politik kepada masyarakat. Saham media menjadi salah satu Emiten yang akan diuntungkan dengan pemilu.
Kedua yaitu emiten yang ada kaitannya dengan janji dari kandidat pada pilpres nanti. Seperti contoh pada tahun 2014 salah satu capres yaitu Jokowi berkampanye bahwa jika beliau terpilih jadi presiden, makan beliau akan melakukan pembangunan infrastuktur secara besar – besaran, sehingga pada waktu itu saham WSKT naik tinggi dan mencapai ATH di tahun 2018, tapi sekarang malah kena suspen.
Kesimpulan
Mesikpun pemilu berdampak pada beberapa emiten di bursa saham, akan tetapi penulis selalu balik lagi ke fundamental perusahaan seperti apa. Jika perusahaan memiliki fundamental yang bagus, dengan produk yang diterima baik. Maka harga akan mengikuti fundamental dari emiten tersebut.
Kondisi IHSG Menjelang Pemilu: Adakah Saham yang Cocok ?